msaceh

Berita

Berita (1215)

Tausyiah hari 9 Ramadhan di Mahkamah Syar’iyah Aceh

Banda Aceh | ms-aceh.go.id

Pada kesempatan ini, Ramadhan Tausyiah hari 9 Ramadhan di Mahkamah Syar’iyah Aceh pada Rabu, 20 Maret 2024, setelah sholat dhuhur berjamaah dan dilanjutkan dengan ceramah agama yang kali ini disampaikan oleh Hakim Tinggi Mahkamah Syar’iyah Aceh Bapak Drs. H. Imbalo, S.H. M.H. dalam Tausyiahnya“

Kadangkala Larangan dan perintah itu bersifat opsional (pilihan), kecuali perintah dan larangan Allah yang sifat wajib ataupun haram. Imam Al-Ghazali

Kita hidup didunia ini sama dengan orang dengan yang menyelam dalam Laut, yang tujuan adalah untuk mencari mutiara, namun setelah menyelam ternyata banyak hal yang kita liat, hal ini menyebabkan kadangkala orang lalai sehingga lupa dengan tujuan yang sebenarnya.

Dalam surah Al Hadid ayat 20, Allah SWT berfirman :

اِعْلَمُوْٓا اَنَّمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَّلَهْوٌ وَّزِيْنَةٌ وَّتَفَاخُرٌۢ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِى الْاَمْوَالِ وَالْاَوْلَادِۗ كَمَثَلِ غَيْثٍ اَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهٗ ثُمَّ يَهِيْجُ فَتَرٰىهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُوْنُ حُطَامًاۗ وَفِى الْاٰخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيْدٌۙ وَّمَغْفِرَةٌ مِّنَ اللّٰهِ وَرِضْوَانٌۗ وَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَآ اِلَّا مَتَاعُ الْغُرُوْرِ

Ketahuilah bahwa kehidupan dunia itu hanyalah permainan, kelengahan, perhiasan, dan saling bermegah-megahan di antara kamu serta berlomba-lomba dalam banyaknya harta dan anak keturunan. (Perumpamaannya adalah) seperti hujan yang tanamannya mengagumkan para petani, lalu mengering dan kamu lihat menguning, kemudian hancur. Di akhirat ada azab yang keras serta ampunan dari Allah dan keridaan-Nya. Kehidupan dunia (bagi orang-orang yang lengah) hanyalah kesenangan yang memperdaya.

Wahai orang mukmin, ketahuilah sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan sendagurauan. Karena itu, jangan sampai kamu larut di dalamnya. Kehidupan dunia ini juga merupakan perhiasan bagimu dan saling berbangga di antara kamu serta berlomba dalam kekayaan dan anak keturunan. Semua itu seperti hujan yang menumbuhkan tanam-tanamannya sehingga mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering saat kemarau dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Itulah permisalan bagi kehidupan dunia yang fana. Dan ketahuilah, di akhirat nanti ada azab yang keras bagi mereka yang ingkar dan ampunan dari Allah serta keridaan-Nya bagi orang yang beriman dan mematuhi ajaran-Nya. Dan kehidupan dunia yang sekarang kamu nik-mati tidak lain hanyalah kesenangan yang palsu.21. Setelah kamu semua wahai orang beriman mengetahui hakikat kehidupan dunia, maka segera berlomba-lombalah kamu untuk mendapatkan ampunan dari Tuhanmu dengan istigfar dan berlombalah untuk men-dapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi dengan selalu melakukan kebaikan, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-rasul-Nya. Itulah karunia tertinggi Allah yang diberikan kepada siapa yang Dia dikehendaki. Dan Allah mempunyai karunia yang besar bagi mereka yang beriman dan berbuat kebajikan.

Intinya :

Semua hal tersebut bersifat SEMENTARA, hindarilah dari berbagai larangan dan laksanakan apa yang menjadi perintah ALLAH SWT

Kegiatan ini diikuti oleh seluruh pegawai Mahkamah Syar’iyah Aceh. Diharapkan dengan adanya ceramah ini dapat mempererat silaturahmi dan ukhuwah islamiyah sekaligus untuk meningkatkan ilmu pengetahuan tentang agama kepada kita semua.(Ansharullah)

 

Read more...

Comment

Tausyiah hari 8 Ramadhan di Mahkamah Syar’iyah Aceh

Banda Aceh | ms-aceh.go.id

Pada kesempatan ini, Ramadhan Tausyiah hari 8 Ramadhan di Mahkamah Syar’iyah Aceh pada selasa, 19 Maret 2024, setelah sholat dhuhur berjamaah dan dilanjutkan dengan ceramah agama yang kali ini disampaikan oleh Hakim Tinggi Mahkamah Syar’iyah Aceh Bapak Drs. H. Sarnidi, S.H., M. H. dalam Tausyiahnya“

HAL YANG DIMINTA PERTANGGUNG JAWABANNYA

Sebagai orang yang beriman, kita mempercayai bahwa kehidupan di dunia ini adalah kehidupan yang sementara, maka kita perlu mempersiapakan hal yang diminta pertanggung jawabannya di akhirat kelak.. Dan kehidupan di akhiratlah kehidupan yang sebenarnya.

Allah berfirman : “Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui”. (QS. Al-‘Ankabut : 64). Oleh karena itu, di dunia yang sementara ini, kita harus mempersiapkan bekal untuk kehidupan yang kekal diakhirat.

Bekal yang kita persiapkan berupa amal dan ibadah kita selama kita hidup di dunia. Allah menciptakan jin dan manusia dengan tujuan hanya untuk menyembah dan taat kepada Allah. Allah berfirman : “Tidak Aku ciptakan jin dan Manusia melainkan hanya untuk beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz –Dzariyat : 56). Oleh karena itu, setiap hal yang kita lakukan di dunia ini pasti akan dimintai pertanggung jawabannya di akhirat.

Semua hal yang kita lakukan pasti akan dimintai pertanggung jawabanya karena kita hidup dan mati karena Allah. Maka ketika kita diberikan kehidupan maka kita harus mempertanggung jawabkannya di hadapan Allah pada hari kiamat kelak. Tidak akan ada satupun yang terlewat dari setiap tingkah laku kita di dunia, karena Allah Maha Mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi.

Begitu juga dengan indera kita, semuanya akan dimintai pertanggungjawabannya di hadapan Allah. Allah berfirman : “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya”. (AQS. Al-Isra` : 36).

Ada 4 hal yang akan dipertangguangjawabkan oleh manusia di akhirat kelak, Rasulullah bersabda : “Tidak akan beranjak kaki seorang hamba dari tempat berdirinya dihadapan Allah pada hari kiamat sebelum dia ditanya tentang empat perkara, yaitu tentang umurnya untuk apa ia habiskan, tentang ilmu bagaimana diamalkan, tentang harta bagaimana cara memperoleh dan kemana dibelanjakan, dan yang terakhir yaitu tentang jasmani untuk apa dipergunakan.”

Yang pertama dimintai pertanggung jawabannya adalah tentang umurnya, untuk apa dia menghabiskannya. Maka celaka bagi orang yang diberi umur yang panjang oleh Allah namun hanya digunakan untuk kehidupan dunia saja dan tidak mementingkan akhirat sedikitpun. Mereka diberi umur yang panjang namun tidak digunakannya untuk beribadah kepada Allah.

Yang kedua adalah tentang ilmu bagaimana dia mengamalkannya, maka akan celaka bagi orang-orang yang memiliki pengetahuan tapi tidak mengajarkannya kepada orang lain. Orang yang mengetahui suatu hal itu salah, namun masih dia lakukan meskipun dia tahu itu salah. Celaka juga orang yang menyimpan kebaikan ilmunya hanya untuk dirinya sendiri, membiarkan temannya tersesat padahal dia tahu jalannya. Dan yang paling celaka adalah orang yang tahu bahwa ilmunya akan dipertanggungjawabkan tapi tidak juga dia amalkan kepada kebaikan.

Ketiga adalah tentang hartanya, dari mana dia peroleh dan kemana dia belanjakan. Oleh sebab itu, setiap diri kita harus betul-betul memastikan dengan cermat sumber harta yang kita dapat, dan cermat pula dalam hal mengeluarkan (membelanjakannya). Dalam hal membelanjakan harta, yang terbaik adalah membelanjakannya di jalan Allah seperti untuk zakat, infak, sedekah, wakaf, menyantuni anak-anak yatim & dhuafa dan orang miskin agar kelak di akhirat, Allah ridho atas kita. Sahabat dermawan. Alangkah bahagianya di akhirat kelak, kita tercatat sebagai hambaNya yang dermawan. Terlebih doa dari orang yang kita bantu, terus mengalir kepada kita.

Yang terakhir yaitu untuk apa tubuh ini kita gunakan, apakah untuk berjuang menegakkan jalan Allah, ataukah hanya untuk bersenang-senang di dunia ini. Celaka orang yang menggunakan tubuh nya hanya untuk maksiat. Yaitu orang yang dilalaikan oleh gemerlapnya dunia, padahal dia mengetahui bahwa dunia ini hanya sementara.

Sahabat, janganlah sampai kita termasuk orang-orang yang celaka. Maka dari itu, kita harus menggunakan segala yang telah Allah berikan kepada kita di jalan kebaikan.

Semoga Allah selalu memberikan kita petunjukNya dan menjadikan kita orang yang sabar dan tawakkal kepadaNya. Aamiin

Kegiatan ini diikuti oleh seluruh pegawai Mahkamah Syar’iyah Aceh. Diharapkan dengan adanya ceramah ini dapat mempererat silaturahmi dan ukhuwah islamiyah sekaligus untuk meningkatkan ilmu pengetahuan tentang agama kepada kita semua.(Ansharullah)

 

Read more...

Comment

Tausyiah hari 7 Ramadhan di Mahkamah Syar’iyah Aceh

Banda Aceh | ms-aceh.go.id

Pada kesempatan ini, Ramadhan Tausyiah hari 7 Ramadhan di Mahkamah Syar’iyah Aceh pada Senin, 18 Maret 2024, setelah sholat dhuhur berjamaah dan dilanjutkan dengan ceramah agama yang kali ini disampaikan oleh Wakil Ketua Mahkamah Syar’iyah Aceh Bapak Dr. Drs. H. Darmansyah Hasibuan, S. H., M. H. dalam Tausyiahnya“

Bagaimana surat Asy Syams?

Surat Asy Syams memiliki arti matahari dan terdiri dari 15 ayat. Surat ini merupakan surat ke-91 dalam urutan mushaf Al Quran dan surat ini tergolong Makkiyah karena diturunkan sebelum Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah. Diberi nama Surat Asy Syams karena sesuai dengan yang terkandung dalam ayat pertamanya.

Surah ini ini disebutkan bahwa surat ini memiliki identitas sendiri dibanding dengan surat lainnya.

Isi Kandungan Surat Asy Syams

Mengutip buku Pembinaan An Nafs di Dalam Surat Asy Syams, diterangkan bahwa Asy Syams merupakan salah satu surat yang membahas tentang An Nafs atau hakikat jiwa manusia. An Nafs yang dimaksud adalah pembinaan menuju jiwa yang suci, tenang, serta diridhoi oleh Allah SWT.

Selain itu, surat Asy Syams turun menjadi seruan untuk seluruh umat manusia agar senantiasa membina jiwa-jiwanya sebagai anugerah dari Allah SWT yang perlu ditarbiyah.

Sayyid Quth mengatakan, "Surat ini mengandung sejumlah sentuhan yang bersumber dari pemandangan- pemandangan alam dan fenomenanya yang menjadi permulaan surat dan tampak seolah-olah sebuah bingkai besar yang dikandung, potensi fitrahnya, peranan manusia di dalam mengatur dirinya, tanggung jawabnya di tempat kembalinya (akhirat nanti)."

Adapun beberapa petunjuk ilahiyyah yang ada dalam Surat Asy Syams antara lain adalah:

Allah SWT bersumpah atas nama makhluk ciptaan-Nya salah satunya manusia, yang kemudian memiliki tugas untuk membina jiwa yang telah dianugerahkan oleh Allah kepadanya.

Menggambarkan kaum Tsamud atau kaum yang lalai dalam surat Asy Syams terhadap perintah Allah SWT sehingga mereka diberikan azab yang sangat pedih atas perbuatan mereka.

Orang-orang yang membina jiwanya dan beramal shaleh akan mendapatkan balasan surga sebagai tempat kembalinya. Sedangkan orang-orang yang tidak membina jiwanya mengikuti jejak ilahiyyah, maka nerakalah balasannya.

Diakhiri dengan quiz berikut jadiahnya

Kegiatan ini diikuti oleh seluruh pegawai Mahkamah Syar’iyah Aceh. Diharapkan dengan adanya ceramah ini dapat mempererat silaturahmi dan ukhuwah islamiyah sekaligus untuk meningkatkan ilmu pengetahuan tentang agama kepada kita semua. (Ansharullah)

 

Read more...

Comment

Subscribe to this RSS feed
lapor.png maklumat_pelayanan.jpg

HUBUNGI KAMI

Mahkamah Syar'iyah Aceh

Jl. T. Nyak Arief, Komplek Keistimewaan Aceh

Telp: 0651-7555976
Fax: 0651-7555977

Email :

ms.aceh@gmail.com

hukum.msaceh@gmail.com

kepegawaianmsaceh@gmail.com

jinayat.msaceh@gmail.com

LOKASI KANTOR